Mungkin dia akan menangis sampai pagi malam ini, tapi aku sungguh tak lagi bisa membohongi perasaanku. Aku sudah tak lagi tertarik untuk melanjutkan cerita asmaraku dengannya. Berawal dari kepulanganku ke kota ini,sejatinya aku bertujuan untuk menemuinya, namun tiba-tiba saja perasaanku padanya jadi biasa saja.
Seakan tak pernah mencintainya, aku memang seorang yang selalu berpikir terlalu jauh, aku merasa bukan orang yang tepat untuknya. Sejauh ini aku bukanlah siapa-siapa.
Memang benar cita-citaku adalah menjadi pengusaha,tapi sampai saat ini aku masih seorang karyawan biasa. mungkin sebentar lagi dia akan menjadi sarjana dan ingin menikah,tapi aku masih seperti ini dan masih ingin mencari apa yang belum kudapatkan.
Dia mungkin mengira aku selingkuh karena keputusan tiba-tiba ini, tapi aku bukanlah pria yang pandai menyembunyikan perasaan,aku selalu mengatakan apa yang kupikirkan, sekalipun aku tau itu akan menyakitkan. Tapi begitulah aku, menurutku lebih baik jujur dan menyakitkan daripada harus berbohong skalipun hanya pada perasaan. Aku dan kamu bukan lagi kita, jika memang ditakdirkan. Aku ingin bukan sebagai pacar, karena aku sendiri tak tau pacaran itu enaknya dimana? Karena aku bukanlah pria nakal yang sering minta "jatah" pada seorang pacar. Itu bukan suatu yang berguna menurutku dan aku sama sekali tidak tertarik pada hal-hal seperti itu. SUNGGUH!
Selama ini aku hanya terjebak pada rasa suka dan ingin memiliki, dan baru sadar bahwa pacaran tidaklah membuat kita memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar